Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan
Para teoritis kesifatan merupakan kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan. Ada beberapa sifat yang dimiliki seorang pemimpin yang cenderung mencakup energi, pandangan, pengetahuan, dan kecerdasan, imajinasi, kepercayaan diri, integritas yang tinggi, kemampuan berbicara, pangendalian keseimbangan mental maupun emosional, bentuk phisik, berani, antusias dan sebagainya.
Pendekatan dari segi sifat kepamimpinan ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
1 pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan
2 sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integrative
3 kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun pendekatan kepemimpinan berdasarkan sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
1 Model teori kontingensi
Menurut fiedler berpendapat bagi banyak pemimpin dalam suatu organisasi maupun pemimpin dalam bidang pekerjaan, sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan kepada bawahan; ataupun menangkap kesan bawahan anda. Kita pun mengetahui rasa hormat dan kepatuhan kepada atasan itu hanya dilakukan apabila kita menerapkan peraturan yang ketat dalam organisasi tersebut.
Padahal sebagai pemimpin sangat mendambakan bawahan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan; dan mengetahui semua posisi tugas dari masing – masing bagian. Maka dalam hal ini pimpimpin dituntut bersifat apresiatif, terbuka, bertanggung jawab, dan melakukan pendekatan yang baik pada karyawan. Sehingga prestasi kerja karyawan dapat meningkat dan perusahan pun berkembang.
Berdasarkan teori kepemimpinan dari Fiedler (Contingency of Leadership), maka kasus diatas mementingkan hubungan antara atasan dan bawahan dalam menentukan keberhasilah seorang pemimpin. Menurut teori ini, gaya kepemimpinana yang paling efektif tergantung pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya. Teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Model ini menyatakan bahwa kelompok bergantung pada :
• Hubungan dan interaksi pemimpin dengan bawahannya
• Sejauh mana pemimpin mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi
Dalam hal hubungan dan interaksi pemimpin dengan bawahannya dapat dinilai dengan kuesioner LPC (Least Prefered Coworker)
• Jika skor LPC tinggi, maka pemimpin berorientasi pada hubungan (relationship oriented)
• Jika skor LPC rendah, maka pemimpin berorientasi pada tugas (task oriented)
Dapat diambil kesimpulan bahwa pemimpin diharuskan memiliki hubungan yang baik terlebih dahulu dengan bawahannya. Pemimpin harus apresiatif, terbuka, bertanggung jawab, dan melakukan pendekatan yang baik pada karyawan. Hal ini dilakukan agar kinerja para bawahan menigkat dan perusahaan cepat berkembang. Oleh karena itu, dari artikel tentang Bagaimana menjadi Pemimpin yang Disegani Karyawan? dapat dinilai bahwa skor LPCnya tinggi sehingga pemimpin lebih berorientasi pada hubungan dengan bawahan (relationship oriented).
2 Model vroum yetton
Teori kepeminmpinan vroom & yetton adalah jenis teori kontingensi yang menitikberatkan pada hal pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin. Teori vroom dan yetton juga di sebut teori normative karena mengarah pada pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya di gunakan dalam situasi tertentu. Dalam hal ini ada 5 jenis cirri pengambilan keputusan dalam teori ini :
3 A-I : pemimpin mengambil sendiri keputusan berasarkan informasi yang ada padanya saat itu.
a A-II : pemimpin memperoleh informasi dari bawahannya dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang didapat. jadi peran bahawan hanya memberikan informasi, bukan memberikan alternatif.
b C-I : pemimpin memberitahukan masalah yang sedang terjadi kepada bawahan secara pribadi, lalu kemudian memperoleh informasi tanpa mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, setelah itu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/ tidak gagasan dari bawahannya.
c C-II : pemimpin mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, lalu menanyakan gagasan mereka terhadap masalah yang sedang ada, dan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/tidak gagasan bawahannya
d G-II : pemimpin memberitahukan masalah kepada bawahanya secara berkelompok, lalu bersama – sama merundingkan jalan keluarnya, dan mengambil keputusan yang disetujui oleh semua pihak.
Contoh kepemimpinan yang menggunakan gaya kepemimpinan vroom dan yetton dalam mengambil keputusan adalah ketua Osis. Apabila dalam melaksanakan tugas mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan ketua Osis selalu meminta pendapat dari bawahannya. Dengan mengadakan rapat Osis di mana setiap anggota berkumpil dan memberikan saran atas msalah yang di hadapi. Contohnya dalam menyelenggarakan hari kemerdekaan, bagaimana acara dapat berjalan dengan lancar serta bagaimana mendapatkan dana untuk menyelenggarakan acara tersebut. Ketua Osis menampung semua pendapat dari bendahara, seksi acara, seksi humas dll.
Dari contoh di atas dapat di ambil kesimpilan bahwa ketua Osis memakai gaya kepemimpinan G-II yaitu pemimpin memberitahukan masalah kepada bawahanya secara berkelompok, lalu bersama – sama merundingkan jalan keluarnya, dan mengambil keputusan yang disetujui oleh semua pihak.
1 Model path goal
Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut.
Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut. LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut.
Teori ini menekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut. Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.
2 Teori kontemporer
Teori atribusi kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin mengenai individu-individu lain yang menjadi bawahannya.
Beberapa teori atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang yaitu:
3 Teori Penyimpulan Terkait (Correspondensi Inference), yakni perilaku orang lain merupakan sumber informasi yang kaya.
4 Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious Attentional Resources) bahwa proses persepsi terjadi dalam kognisi orang yang melakukan persepsi (pengamatan).
5 Teori atribusi internal dan eksternal dikemukakan oleh Kelly & Micella, 1980 yaitu teori yang berfokus pada akal sehat.
6 Masalah-masalah kepemimpinan
Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan lain, kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus untuk memeras bakat individu demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain mengevaluasi isu-isu dan masalah.
Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan sebuah manajemen memiliki agenda." Koordinasi dari bakat-bakat pengikut dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan tertentu adalah hal yang penting. Dari semua sumber daya yang tersedia untuk organisasi - uang, bahan, peralatan, dan orang - sumber daya vital orang. Tidak seperti sumber daya lain, manusia memiliki potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan pembangunan. Kenyataan ini membuat motivasi karyawan menjadi paling penting dan menantang aspek sistem kepemimpinan
Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk menanggapi perubahan teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar.
Pemimpin dan karyawan menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka untuk mengembangkan hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan. Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan bakat. Untungnya, orang-orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk kesuksesab, tapi juga untuk bertahan hidup. Masyarakat menyaksikan gelombang baru model kepemimpinan yang berpihak pada kepemimpinan partisipatif, tim bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi. Akhirnya, karyawan, pelanggan, masyarakat, dan generasi masa depan para pemimpin melihat ke arah yang baru yang dapat memberikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi generasi sekarang dan jaminan kehidupan yang lebih baik, lingkungan kerja, dan masyarakat untuk generasi berikutnya.
Tugas ini sulit, tetapi manusia memiliki sumber daya, pendidik, multi-dimensi karyawan, dan teknologi untuk mencapainya. Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis untuk masa depan dan kesejahteraan generasi berikutnya. Motivation Saat seseorang memotivasi dirinya sendiri atau orang lain, orang tersebut sedang mengembangkan kondisi yang akan membantu mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah melalui motivasi intrinsik atau ekstrinsik motivasi, sebagian besar individu digerakkan oleh keyakinan mereka, nilai, kepentingan pribadi dan bahkan ketakutan. Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk seorang pemimpin adalah untuk belajar bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang bekerja untuk mereka. Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa sangat pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa faktor-faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain. Kesalahpahaman lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman adalah bahwa faktor-faktor yang memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja pada orang lain padahal satu ukuran tidak cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.
Jbu_all
PD_UG08
Jumat, 19 Maret 2010
Jumat, 05 Maret 2010
PASAR INDUSTRI, PASAR BISNIS DAN PERILAKU PEMBELINYA
A. PASAR INDUSTRI
Semua organisasi yang membeli barang atau jasa untuk digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke perusahaan lain yang ada.
• Proses Pembelian Pasar Industri
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar industri untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus dibeli dan untuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan memilih dari berbagai alternatif merek dan pemasok.
• KARAKTERISTIK PASAR INDUSTRI
1. Struktur dan Permintaan Pasar.
a. Pasar Industri memiliki lebih sedikit pembeli tetapi lebih besar nilainya.
b. Pelangan pasar iIndustri lebih terkonsentrasi secara geografis.
c. Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan konsumen akhir.
d. Permintaan di pasar industri lebih inelastic – kurang terpengaruh oleh perubahan harga jangka pendek.
e. Permintaan di pasa r industri lebih berfluktuatif dan lebih cepat.
2. Sifat unit pembelian.
a. Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli.
b. Pembelian dipasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih professional.
3. Berbagai tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan.
a. Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks.
b. Proses pembelian industri lebih formal.
c. Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.
• Aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar :
> Pusat pembelian yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian.
. Proses pengambilan keputusan pembelian.
> PERILAKU PEMBELI DI PASAR INDUSTRI
• Berbagai Situasi Pembelian Utama
Pembelian Ulang sepenuhnya
Merupakan situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.
Pembelian ualng dengan modifikasi
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli ingin memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk.
Tugas Baru
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli membeli produk atau jasa untuk yang pertama kalinya.
Pembelian sistem
Pembelian penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual.
• Peserta Proses Pembelian di Pasar Industri
Unit pengambilan keputusan organisasi pembelian disebut “Pusat Pembelian “ yaitu semua individu dan unit yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di pasar industri.
> Pemakai, Anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau jasa, pemakai sering sebagai pencetus usulan pembelian dan membantu mendefinisikan spesifikasi produk.
> Pemberi Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mempengaruhi keputusan pembelian, mereka sering membantu mendefinisikan spesifikasi dan juga menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif.
> Pengambil Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang memiliki kekuatan formal dan informasi untuk memilih atau menyetujui pemasok yang harus dipilih.
> Penjaga gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mengendalikan arus informasi kepada orang lain.
• Pengaruh Utama yang dihadapi Pembeli di Pasar Industri
A.Faktor-faktor lingkungan
- Perkembangan ekonomi
- Kondisi penawaran
- Perubahan teknologi
- Perkembangan peraturan dan kondisi politik.
- Perkembangan persaingan.
- Budaya dan adat-istiadat.
B.Faktor-faktor organisasi
- Tujuan
- Kebijakan.
- Prosedur.
- Struktur Organisasi
- Sistem
2. Faktor-faktor antar pribadi :
- Otoritas
- Status
- Empati
- Kemampuan mempengaruhi orang.
3. Faktor-faktor individu:
- Umur
- Pendidikan
- Posisi jabatan
- Kepribadian.
- Sikap terhadap resiko
> Proses Pembelian di Pasar Industri
1. Penganalan Masalah.
Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika seorang di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.
2. Penjabaran Kebutuhan secara Umum.
Tahap dalam proses pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut menjabarkan secara umumkarakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.
3. Spesifikasi Produk.
Tahapan ketika organisasi pembeli memutuskan dan menspesifikasikan karakteristik produk yang secara teknis terbaik atas barang yang dibutuhkan.
4. Analisis Nilai.
Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau dibuat dengan metode produksi yang lebih baik.
5. Pencarian Pemasok.
Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.
6. Pengumpulan Proposal.
Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi syarat untuk mengajukan proposal.
7. Pemilihan Pemasok.
Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau beberapa pemasok.
8. Spesifikasi pesanan rutin.
Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir kepada pemasok ( para pemasok ) terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang dibutuhkan,waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian barang dan garansi.
9. Penilaian Kinerja.
Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap pemasok,sambil mengambil keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi atau memutuskan perjanjian hubungan tersebut.
B. PASAR INSTITUSI DAN PEMERINTAH
Pasar Institusi
a. Terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah jompo, dan institusi lain yang menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang mereka pelihara.
b. Setiap institusi mempunyai sponsor dan tujuan yang berbeda.
c. Pasar institusi memiliki cirri anggaran yang rendah dan pelanggan yang sudah pasti.
d. Banyar pemasar mendirikan divisi terpisah untuk melayani cirri dan kebutuhan khusus pembeli institusi.
Pasar Pemerintah
e. Unit pemerintah --- pemerintah federal, negara bagian, dan local – yang membeli atau menyewa barang dan jasa guna menunaikan fungsi utama pemerintah.
f. Biasanya meminta pemasok mengajukan penawaran dan biasanya mereka memberikan kontrak kepada pemasok yang menawarkan harga terrendah.
g. Umumnya lebih menyukai pemasok domestik daripada pemasok asing.
h. Sebagian besar pemerintah akan memberikan pemasok panduan yang lengkap yang menerangkan cara menjual kepada pemerintah.
i. Kriteria non-ekonomi juga memainkan peranan dalam pembelian pemerintah.
2. PASAR BISNIS
- Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang dibeli, dan mengidentifikasikan, mengevaluasi, serta memilih di antara merek-merek dan pemasok-pemasok alternatif.
- Karakeristik pasar bisnis
Pasar bisnis pada dasarnya serupa dengan pasar konsumen.baik dengan orang-orang yang memegang peran pembelian maupun yang mengambil keputusan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perbedaan
- Struktur pasar dan permintaan
Pemasar bisnis lebih banyak menjual kepada pembeli yang jauh lebih sedikit tetapi jauh lebih besar dari pada pemasar konsumen. Pasar bisnis juga cendrung lebih memusat secara geografis dibandingkan pasar konsumen. Permintaan bisnis adalah permintaan turunan permintaan bisnis itu pada akhirnya berasal dari permintaan akan barang-barang konsumsi.
- Sifat unit pembelian
Pembelian bisnis biasanya melibatkan pemeran-serta yang lebih banyak di samping menyangkut pembelian yang lebih profesional. Pembelian bisnis seringkali dilaksanakan oleh agen-agen pembelian yang terlatih secara profesional yang menghabiskan masa-masa kehidupan kerja mereka untuk mempelajari bagaimana cara membeli lebih baik.
- Jenis-jenis keputusan dan proses keputusan
Biasanya pembelian itu menyangkut jumlah uang yang sangat besar, pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan teknis yang sangat kompleks, serta interaksi yang rumit di antara orang banyak pada banyak jenjang organisasi yang bersangkutan. Proses pembelian bisnis cenderung lebih formal bila dibandingkan dengan proses pembelian konsumen.
- Model perilaku pembeli bisnis
Pada tingkat yang paling mendasar, pemasar ingin mengetahui bagaimana pembeli bisnis akan memberikan tanggapan terhadap bagaimana rangsangan pemasarannya. Suatu model sederhana perilaku pembeli bisnis adalah rangsangan pemasaran serta rangsangan lain yang mempengaruhi organisasi sehingga menghasilkan respon-respon tertentu dari pembeli.
• Faktor-faktor rangsangan pembelian pemasaran ini adalah seluruh kegiatan pemasaran yang ditujukan ke pasar.meliputi beberapa aspek yaitu:
- Produk
kualitas, model baru, bahan yang dipergunakan, features, popularitas, merk, garansi, reputasi..
- Harga
Harga yang murah,prestis,pemberian diskon(potongan harga)fasilitas pemberian kredit dan sebagainya.
- Promosi
Iklan, promosi penjualan, sales, publisitas, dan lainnya.
- Distribusi
Kemudahan memperoleh produk, window desplay yang menarik, kemudahan membandingkan.
• Faktor-faktor rangsangan lainnya ini adalah faktor-faktor lingkungan eksternal(dari luar) pribadi seseorang.meliputi beberapa aspek yaitu:
- Ekonomi
Pendapatan sekarang, harapan pendapatan di masa depan, tingkat konsumsi, inflasi, dan sebagainya.
- Teknologi
Inivasi produk baru, adanya barang atau kebutuhan substitusi dan komplementer, dan lainnya.
- Budaya
Tradisi, kebutuhan sosial, stara sosial, seremonial, kepercayaan, dan lainnya.
- Politik
Resiko, kemudahaan, peraturan pembatasan, dan lainnya
- Jenis situasi pembeli yang utama
Jenis pembeli yang utama dalam pasar bisnis ada 3 macam yaitu sebagai berikut :
- pembeli kembali lansung. Dalam pembelian kembali lansung, pembeli memesan langsung tanpa ada modifikasi
- pembelian kembali yang dimodifikasi. Pada pembelian kembali yang dimodifikasi, pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, persyaratan lainnya, atau pemasok
- tugas baru. Dalam situasi ini makin tinggi biaya atau resiko, maka semangkin besarlah jumlah partisipasi keputusa semangkin besarlah informasi yang mereka cari.
Jbu
Senin, 01 Maret 2010
Pasar uang dan pasar valuta asing
A. PENGERTIAN PASAR UANG
Pasar uang(money market) di Indonesia masih relative baru jika dibandingkan dengan Negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini maka pasar uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak perkembangan pasar modal(capital marker).
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar uang.
Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana.
Pasar uang dan pasar valuta asing mempunyai perbedaan yang dapat kita lihat dari beberapa segi yaitu sebagai berikut :
Instrument yang diperjualbelikan
Jika didalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat-surat berharga jangka panjang seperti saham atau obligasi. Sedangkan dalam pasar uang adalah surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun seperti, call money, sertifikat Bank Indonesia, dan surat berharga pasar uang.
Tempat diperjualbelikan surat-surat berharga
Dalam kegiatan jual-beli di pasar modal para penjual dan pembeli dapat bertemu di suatu tempat tertentu seperti bursa efek, sedangkan pasar uang, pasarnya abstrak maksudnya penjual dan pembeli surat-surat tersebut tidak dilakukan didalam pasar tertentu, akan tetapi melalui sarana elektronik seperti telepon, facsimile, telex dan lainnya.
Tujuan para penjual atau pihak yang mengeluarkan surat berharga
Dalam pasar uang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek seperti untuk keperluan modal kerja, sedangkan di dalam pasar modal lebih ditekankan kepada tujuan investasi atau untuk keperluan ekspansi perusahaan.
Tujuan investor membeli surat-surat berharga di pasar uang adalah untuk mencari keuntungan semata dan didalam pasar modal disamping keuntungan juga untuk pengusaha perusahaan. Para peserta dalam pasar uang adalah Bank atau lembaga-lembaga keuangan yang memerlukan dana jangka pendek dan biasanya pembeli surat-surat berharga pasar uang hanya didasarkan kepada kepercayaan semata,hal ini disebabkan surat-surat berharga pasar uang biasanya tanpa jaminan tertentu.
B. TUJUAN PASAR UANG
Seperti halnya pasar modal, dalam pasar uang terdapat 2 pihak yang terlibat secara lansung maupun tidak lansung. Masing-masing pihak saling berkepantingan satu sama lainnya dan empunyai tujuan masing-masing pula.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang ada beberapa yaitu sebagai berikut :
Pihak yang membutuhkan dana
Dalam hal ini baik pihak Bank maupun perusahaan non Bankyang kebetulan membutuhkan dana yang segera harus dipanuhi untuk kepantingan pihak Bank maupun perusahaan non Bank dan juga kepentingan tertentu.
Pihak yang menanamkan dana
Yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik Bank maupun perusahaan non Bank dengan tujuan untuk investasi di pasar uang.
Bagi pihak yang memerlukan dana dan juga mencari dana tersebut di pasar uang terdapat beberapa tujuan. Tujuan ini tergantung dari kepentingan dan juga kebutuhan pencari dana, paling tidak ada 4 tujuan dalam menghimpun dana dari pasar uang yaitu :
Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Untuk membayar kliring yang harus segera dibayar.
Sedangkan tujuan bagi pihak yang dimaksud menanamkan dana di pasar modal adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan.
Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam wktu yang relative singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.
C. INSTRUMEN PASAR UANG
Pemilihan dana oleh investor di dalam pasar uang tentu dengan berbagai pertimbangan. Investor dapat memilih salah satu dari sekian banyak surat berharga yang di tawarkan sesui dengan tujuan masing-masing. Surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar uang kita sebut dengan instrument pasar.
Adapun jenis-jenis instrument pasar uang yang ditawarkan antara lain adalah sebagai berikut :
InterBank Call Money
Merupakan pinjaman antar Bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia setiap hari kerja dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Oleh karena itu agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas maka Bank tersebut dapat meminjamkan uang dari Bank lain yang kita kenal dengan nama InterBank Call Money atau Call Money.
Pengertian Call Money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi atau dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana (kreditor). Jangka waktu berkisar antara satu sampai tujuh hari. Pemberian Call Money berbentuk one day call money(Overnigh) di mana harus dilunasi dalam satu hari.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas Call Money antara lain :
a) Fasilitas Call Money diberikan kepada Bank yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.
b) Besarnya pinjaman Call money tidak boleh melebihi besarnya kliring yang sedang di alami pihak Bank.
c) Insrumen pinjaman dapat berupa promes.
d) Maksimal jangka waktu tujuh hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo, maka berubah menjadi pinjaman biasa.
Sertifikat Bank Indonesia(SBI)
Merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Sentral( Bank Indonesia). Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan biasanya dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah ter hadap operasi pasar terbuka(open market operation) dalam masalah penggulangan uang yang beredar.
Sertifikat Bank Indonesia pertama sekali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar Bank. Namum kebijaksanaan tersebut tidak berjalan lama,karena pemerintah memperkanankan Bank-Bank umum untuk menerbitkan Sertifikat Deposito Tahun1971.
Sertifikat Deposito
Merupakan aiternatif utama bagi pihak Bank unruk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya. Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunyapun bervariasi sesuai dengan keinginan Bank
Perbedaan antara Sertifikat Deposito dengan Deposito Berjangka adalah dalam identitas, di mana sertifikat deposito atas unjuk, sedangkan Deposito Berjangka atas nama.
Surat Berharga Pasar Uang(SBPU)
Merupakan surat berharga yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia tahun 1985 sebagai alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan nilai rupiah.
Banker’s Acceptance
Merupakan wesel Bank yang diberikan cap dengan kata-kata “Acceptance” dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka pendek.
Commercial Paper
Merupakan surat berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dalam jangka waktu yang tidak lebih dari satu tahun.
Treaury Bills
Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Sentral dengan jangka waktu paling lama satu tahun.
Repuchase Agreement
Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan dengan suatu perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tertentu.
D. PENGERTIAN PASAR VALUTA ASING
Pasar valuta asing(Foreign Exchange Market) merupakan pasar dimana transaksi valuta asingdilakukan antar Negara atau suatu Negara. Dalam setiap kali melakukan transaksi valuta asing maka digunakan kurs(nilai tukar).
Dalam perdagangan pasar valas internasional hanya mata uang yang tergolong “Convertible Currencies” yang sering diperdagangkan, sedangkan yang tidak diperdagangkan termasuk dalam golongan “Convertible Curencies”.
E. TUJUAN MELAKUKAN TRANSAKSI VALAS
Transaksi valas baik yang dilakukan oleh Bank, perusahaan lain-lainnya ataupun individu mengandung beberapa tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut.
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut :
Untuk transaksi pembayaran
Mempertahankan daya beli
Pengiriman ke luar negri
Mencari keuntungan
Pemagaran resiko
Kemudahan berbelanja.
F. JENIS-JENIS TRANSAKSI VALAS
Jenis-jenis transaksi valas dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :
Transaksi spot(Spot Transaction)
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan dua hari kerja berikutnya. Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka penyerahannya dilakukan tanggal 12, namun apabila tanggal12 hari minggu atau hari libur Negara asal (Home Countries), maka penyerahan dilakukan pada hari berikutnya(Eligible Date) tanggal penyerahan ini disebut Value Date.
Transaksi barter(Swap Transaction)
Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak secara stimultan dengan batas waktu yang berbeda.
Transaksi tunggak(Forward Transaction)
Transaksi yang penyerahannya dilakukan beberapa mendatang, baik secara mingguan atau bulanan.
G. MARGIN TRADING
Merupakan kegiatan pembelian valas secara terus-menerus dalam suatu pasar misalnya di new York untuk kemudian dijual kembali dengan segera dipasar lain dengan harga yang lebih tinggi misalnya di paris. Dan system penjualan berlangsung secara spot(tunai).
Secara umum Margin Trading yang dilakukan oleh Bank haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Dillaksanakan berdasarkan kebijakan direksi Bank dan dengan kontrak yang sudah disetujui sebelumnya.
Dilakukan atas dasar tersedianya Margin deposit yang ada.
Di tetapkan setinggi-tingginya 10% daro modal Bank untuk kepentingan Bank.
Harus dicantumkan kedalam laporan mingguan dan juga laporan bulanan.
H. INTERAKSI ANTARA PASAR VALAS DAN PASAR UANG
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang. Artinya jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang maka, kita akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valas, demikian pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling menguntungkan di pasar uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.
Langganan:
Postingan (Atom)